Pengenalan
Bahasa Arab merupakan bahasa yang penting dalam agama Islam dan bahasa resmi beberapa negara Timur Tengah. Oleh karena itu, kemampuan untuk berbicara dalam bahasa Arab formal sangat penting, terutama dalam konteks bisnis dan akademis. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa contoh percakapan dalam bahasa Arab formal beserta terjemahannya.
Contoh Pertama: Mengucapkan Salam
Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu. Kaifa haluk? (السلام عليكم ورحمة الله وبركاته. كيف حالك؟)
Artinya: “Salam sejahtera dan rahmat Allah serta berkah-Nya tercurah kepadamu. Bagaimana kabarmu?”
Contoh Kedua: Memperkenalkan Diri
As-salamu alaikum. Ismi Ali. (السلام عليكم. اسمي علي.)
Artinya: “Salam sejahtera. Nama saya Ali.”
Wa anta? (وأنت؟)
Artinya: “Dan kamu?”
Contoh Ketiga: Menanyakan Tentang Pekerjaan
Maa mihnatuk? (ما مهنتك؟)
Artinya: “Apa pekerjaanmu?”
Ana mudarris. (أنا مدرّس.)
Artinya: “Saya seorang guru.”
Contoh Keempat: Menanyakan Tentang Kesehatan
Kayfa jisimuk? (كيف جسمك؟)
Artinya: “Bagaimana kesehatanmu?”
Alhamdulillah, ana bi-khair. (الحمد لله، أنا بخير.)
Artinya: “Segala puji bagi Allah, saya sehat-sehat saja.”
Contoh Kelima: Menyatakan Terima Kasih
Shukran jaziilan. (شكرا جزيلا.)
Artinya: “Terima kasih banyak.”
Afwan. (عفواً.)
Artinya: “Sama-sama.”
Contoh Keenam: Menawarkan Bantuan
Hal tureeduun musaa’dah? (هل تريدون مساعدة؟)
Artinya: “Apakah kamu membutuhkan bantuan?”
La, shukran. (لا، شكراً.)
Artinya: “Tidak, terima kasih.”
Contoh Ketujuh: Mempertanyakan Informasi
Ayna al-maHattah al-akbar min hunaa? (أين المحطة الكبرى من هنا؟)
Artinya: “Di mana stasiun besar dari sini?”
Ma’ hadhihi al-jihazati at-taSriifiyah yumkinu an taSuuqa ila al-maHattah al-kubra? (مع هذه الجهازات التصريفية يمكن أن تسوق إلى المحطة الكبرى؟)
Artinya: “Dengan mesin pengering ini, apakah bisa menuju ke stasiun besar?”
Contoh Kedelapan: Mengajukan Permintaan
Min fadlik, hal yumkinuka an tu’ayyidni fi tilka al-mas’alah? (من فضلك، هل يمكنك أن تساعدني في تلك المسألة؟)
Artinya: “Tolong, bisakah kamu membantu saya dengan masalah ini?”
Shai’un maa? (شيء ما؟)
Artinya: “Apa yang kamu butuhkan?”
Contoh Kesembilan: Memberikan Informasi
Al-muhandisun sayakunuun hunaa saghiiran. (المهندسون سيكونون هنا صغاراً.)
Artinya: “Para insinyur akan berada di sini dalam waktu dekat.”
Fii al-waqti al-mumkin ayyu taqdiim tu’ridu? (في الوقت الممكن أي تقديم تريد؟)
Artinya: “Dalam waktu yang mungkin, apa yang ingin kamu ajukan?”
Contoh Kesepuluh: Meminta Maaf
Afwan, ma hadhihi khataa’i. (عفوا، ما هذه الخطأ؟)
Artinya: “Maaf, apa kesalahannya?”
Asifun, kuntu a’lamu annahu lisa hadhihi al-ijazah al-sahiihah. (آسف، كنت أعلم أنه ليس هذه الإجازة الصحيحة.)
Artinya: “Maaf, saya tahu bahwa ini bukan sertifikat yang benar.”
Contoh Kesebelas: Menawarkan Pendapat
Al-ra’i al-awwal an aTakki al-‘ishra. (الرأي الأول أن أطرح العشرة.)
Artinya: “Pendapat pertama adalah untuk mengusulkan sepuluh.”
Araa anna hadha shai’un shirki. (أرى أن هذا شيء شديد.)
Artinya: “Saya pikir ini adalah sesuatu yang berlebihan.”
Contoh Keduabelas: Memberikan Instruksi
Ila al-yamiin, al-waahid. (إلى اليمين، الأول.)
Artinya: “Ke kanan, yang pertama.”
Adukhul al-baab al-akbar. (أدخل الباب الكبير.)
Artinya: “Masuk ke pintu besar.”
Contoh Ketigabelas: Menanyakan Pilihan
Hal yumkinuka an taa’tinii ila al-maqha? (هل يمكنك أن تأخذني إلى المقهى؟)
Artinya: “Bisakah kamu membawa saya ke kafe?”
Ayyu maqha tureeduuna? (أي مقهى تريدون؟)
Artinya: “Kafe mana yang ingin kamu kunjungi?”
Contoh Keempatbelas: Menerima Tawaran
Na’am, ana uridu hadha al-kitaab. (نعم، أنا أريد هذا الكتاب.)
Artinya: “Ya, saya ingin buku ini.”
Shukran lakum. (شكرا لكم.)
Artinya: “Terima kasih kepada kamu.”
Contoh Kelimabelas: Menolak Tawaran
La, shukran. Ana qad istazartu. (لا، شكرا. أنا قد استأجرت.)
Artinya: “Tidak, terima kasih. Saya sudah menyewa.”
Ma’a al-salaamah. (مع السلامة.)
Artinya: “Sampai jumpa.”
Contoh Keenambelas: Menegaskan Informasi
Na’am, thalika al-waqt al-sahiih. (نعم، ذلك الوقت الصحيح.)
Artinya: “Ya, itu waktu yang tepat.”
La, ‘ana laa a’rifu. (لا، أنا لا أعرف.)
Artinya: “Tidak, saya tidak tahu.”
Contoh Ketujuhbelas: Memberikan Saran
Al-ra’i al-awwal an nuTiiq al-bayt. (الرأي الأول أن نطوق البيت.)
Artinya: “Saran pertama adalah untuk mengelilingi rumah.”
Araa anna hal shai’un ghayr munasib. (أرى أن هذا الشيء غير مناسب.)
Artinya: “Saya pikir ini tidak cocok.”
Contoh Kedelapanbelas: Menyampaikan Rencana
Ana uridu an atasil maa al-mudir hadhihi al-usbua’. (أنا أريد أن أتصل مع المدير هذا الأسبوع.)
Artinya: “Saya ingin menghubungi direktur minggu ini.”
Al-laylu al-muwafiq lika. (الليلة الموافقة لك.)
Artinya: “Malam yang cocok untuk kamu.”
Contoh Kesembilanbelas: Menyatakan Pendapat Tentang Suatu Hal
Araa anna hadha al-fasl laysa muwafiqan. (أرى أن هذا الفصل ليس متفقًا.)
Artinya: “Saya pikir bab ini tidak konsisten.”
Araa anna hadha shai’un shirki. (أرى أن هذا شيء شديد.)
Artinya: “Saya pikir ini berlebihan.”
Contoh Keduapuluh: Menyampaikan Ucapan Selamat
Mubarakun! Tawfiqan! (مبارك! توفيقًا!)
Artinya: “Selamat! Semoga sukses!”
Tabaarak Allahu ‘alaikum. (تبارك الله عليكم.)
Artinya: “Semoga Allah memberkati kamu.”
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas beberapa contoh percakapan bahasa Arab formal beserta terjemahannya. Kemampuan untuk berbicara dalam bahasa Arab formal sangat penting terutama dalam konteks bisnis dan akademis. Dengan menguasai beberapa contoh percakapan ini, diharapkan dapat membantu dalam berkomunikasi dengan orang Arab secara efektif. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.ghoorib.com