free html hit counter
Ghoorib.com | Dasar Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar Dasar Pendidikan Agama Islam

Ilustrasi dasar dasar pendidikan islam

 

Basis pendidikan Islam arus utama sangat berbeda dengan sistem pendidikan saat ini yang sekuler. Orang sekuler tidak ada hubungannya dengan agama dalam hal pendidikan dan pembelajaran. Juga bersifat sekuler dalam artian kategori agama khususnya Islam diberikan makanan yang minim dan mata pelajaran agama dinilai hanya pada evaluasi akademik dan bukan pada akhlak dan ketaatan siswa dalam beribadah.
Maka tidak heran jika input pendidikan di negeri ini masih sulit dipahami padahal orang-orang yang melek huruf justru menjadi sumber masalah dan konflik di kalangan pelajar bahkan korupsi di bidang pendidikan dan pendidikan menjadi sumber tulisan orang.

Pengertian Dasar Dasar Pendidikan Islam

Prinsip dasar pendidikan Islam adalah upaya sadar yang sistematis dan terorganisir untuk mencapai misi menciptakan manusia di muka bumi sebagai Abdullah dan Khalifah. Misi menjadikan manusia sebagai abdi dan pembimbing Allah di muka bumi ini merupakan konteks dan tulang punggung penyelenggaraan pendidikan Islam dan merupakan landasan pendidikan Islam.

Pendidikan yang menjadi dasar pendidikan Islam harus menjadi bagian dari pandangan hidup Islami. Sistem pendidikan sebagai bagian dari sistem kehidupan Islam menerima masukan dari sistem yang lebih tinggi yaitu keluarga masyarakat atau lingkungan dan memberikan hasil/hasil kepada sistem yang lebih tinggi.

Subsistem yang membentuk sistem pendidikan meliputi tujuan pendidikan siswa (siswa) struktur administrasi dan jadwal bahan guru dan pelaksana alat bantu pengajaran fasilitas teknologi pengendalian mutu biaya penelitian dan pelatihan.

Landasan fundamental pendidikan Islam adalah interaksi fungsional dari subsistem pendidikan yang dikenal dengan proses pendidikan. Proses pendidikan ini didefinisikan oleh Panan dan Malati dalam buku Applied Approach Program (1996) sebagai konversi atau transformasi potensi kemampuan individu siswa menjadi kemampuan aktual yang dapat meningkatkan taraf hidupnya baik jasmani maupun rohani.

Proses belajar bisa terjadi dimana saja. Sekolah dan non sekolah dikenal menurut organisasi dan struktur serta tempat berlangsungnya proses itu. Melalui proses pembelajaran inilah hasil belajar tercapai.

 

Dan pencapaian mendasar pendidikan Islam dapat ditelusuri kembali ke suprastruktur atau lingkungannya. Dalam konteks ini efektivitas kursus pendidikan berkelanjutan dan konsekuensi pendidikan dari dampaknya dapat ditunjukkan. Sistem pendidikan menerima umpan balik dari interaksinya dengan lingkungan yang dapat digunakan untuk menyempurnakan dan meningkatkan hasil belajar dan kualitas proses pendidikan.

Dari uraian dasar-dasar pendidikan Islam di atas diketahui bahwa kesinambungan tujuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan (formal) menjadi penting dan ini berkaitan dengan kemampuan peserta didik untuk berpartisipasi dalam proses pendidikan.

BACA JUGA :  Pengertian Haji Dan Umrah Serta Ketentuan-ketentuannya

Untuk menjaga kesinambungan proses pendidikan perlu tercapainya tujuan pendidikan melalui kurikulum guru/guru dan budaya pendidikan yang mendukung. Kurikulum pendidikan Islam bersifat khusus dan unik. Hal ini dapat dilihat dalam menentukan tujuan komponen pengajaran/pengajaran untuk menerapkan prinsip-prinsip pengajaran dan struktur kurikulum.

Setelah membahas pengertian dasar tentang dasar-dasar pendidikan Islam maka tujuan pendidikan dibahas dalam prinsip-prinsip pendidikan Islam.

 

Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan merupakan kondisi ideal bagi tercapainya tujuan peserta didik dan segala kegiatan dalam sistem pendidikan diorientasikan pada tujuan tersebut. Pendidikan Islam dalam pengertiannya adalah usaha sadar yang terstruktur terprogram dan sistematis untuk membentuk manusia sebagai berikut.

1. Membentuk Kepribadian Islam

Tujuan pertama ini pada hakekatnya menimbulkan konsekuensi sebagai seorang muslim yaitu seorang muslim harus mempertahankan identitas keislamannya dalam seluruh aktivitas hidupnya. Jati diri ini menjadi pribadi yang dibentuk oleh pola pikir dan perilaku ajaran Islam.

Pada dasarnya ada tiga langkah untuk membentuk dan mengembangkan kepribadian Islami pada diri seorang seperti Nabi Muhammad. Aqidah Islam yang pertama adalah bagi mereka yang memiliki metode yang tepat yaitu menghadirkan keimanannya melalui proses pemikiran yang mirip dengan Aqidah Islam.

 

Ketiga adalah kepribadiannya dengan mengobarkan semangat dan mengisi pikirannya dengan ilmu dan amalan yang benar-benar Islami serta memperjuangkannya dalam segala aspek kehidupan sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah SWT. Sebagai dasar untuk meningkatkan pembentukan kepribadian siswa yang harmonis dan matang. Semua kegiatan yang berlangsung dalam program ekstrakurikuler ko-kurikuler dan semua komponen yang terlibat dalam kegiatan pendidikan kurikulum (guru/dosen/staf orang tua masyarakat dan bahkan sesama siswa) termasuk interaksi antara komponen di atas untuk mencapai tujuan yang dimaksud. .Perlu ditangani.

2. Menguasai Tsaqofah Islam

Tujuan kedua ini juga merupakan hasil (kontinuitas) keislaman seseorang. Islam mendorong setiap muslim untuk menjadi orang yang tercerahkan dengan memberikan tanggung jawab kepada setiap muslim untuk mempelajari taklif (beban hukum). Imam al-Ghazali dari Imha Ulumuddin membagi ilmu menjadi dua kategori menurut kewajiban untuk mencarinya. Yang pertama adalah ilmu yang tergolong Fardu Ain ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap muslim. Ilmu-ilmu yang termasuk dalam kelompok ini adalah ilmu-ilmu dakwah Islam yaitu Ilmu Pemikiran Islam dan Hukum (Fiqh) Bahasa Arab Sirah Nabawiyyah Ulumu al-Quran Ulumu al-Hadits dll.

Kedua: ilmu yang tergolong individual yaitu ilmu yang wajib dipelajari sebagian umat Islam. Kelompok ini mencakup ilmu pengetahuan dan teknologi serta banyak profesi seperti kedokteran teknik pertanian dll. Yang penting bagi perkembangan material masyarakat.

3. Menguasai Ilmu Kehidupan (Iptek dan keahlian)

Sedangkan mempelajari life sciences (sains teknologi dan ilmu pengetahuan) sangat penting untuk perkembangan fisik agar umat Islam dapat menjalankan tugasnya dengan baik sebagai Khalifah Allah SWT di muka bumi ini. Upaya Islam menguasai ilmu-ilmu kehidupan (sains dan teknologi) dapat dipahami dengan mempelajari ilmu-ilmu alam.Ilmu pada dasarnya terdiri dari dua hal yang ditentukan oleh perkembangan akal manusia. Tindakan (tindakan) dan pengakuan tindakan. Mengenai akal Allah (swt) telah memuliakan manusia dengan pikirannya. Dalam pikiran manusia Allah SWT lebih besar dari semua makhluk. Alasan adalah hal paling berharga yang dimiliki orang. Allah (subhanahu wa taala) mengungkapkan Al-Quran dan mengutus Rasul-Nya Muhammad (saw) dengan pesan Islam untuk membimbing pikiran manusia dan membimbingnya ke jalan yang benar.

BACA JUGA :  Do'a-Do'a Ketika Berwudhu' Beserta Hikmahnya

 

Ada banyak ayat dalam Al-Quran yang menceritakan tentang fungsi dan pentingnya logika. Sementara itu dalam banyak ayat lainnya Allah Taala juga menyuruh manusia untuk menggunakan akalnya dan menggunakannya untuk berpikir dan merenungkan ciptaan Allah untuk dimanfaatkan dalam bentuk ilmu pengetahuan dan teknologi. Kuasa-Nya dan kemuliaan-Nya. Disinilah letak pentingnya peran akal manusia yang akan mengantarkan manusia kepada keimanan melalui proses berfikir. Di sisi lain penilaian seperti itu juga akan mendorong keinginan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi karena dorongan dan keteraturan untuk maju itu lahir dari realitas dan juga merupakan buah dari keimanan umat Islam.

 

Misalnya dalam kitab Al Fatul Kabir Nabi mengutus dua rekannya ke Yaman untuk mempelajari teknologi mutakhir pembuatan senjata pada masa itu dan mereka disebut Tabba sejenis tank yang dilapisi kayu tebal. . Terbuat dari kulit dan roda. Rasul memahami dengan baik keuntungan dari senjata ini untuk menyerang benteng musuh. SWT meningkatkan kekuatan Anda di bumi dan membantu Anda melawan musuh. Rasulullah juga berpesan kepada wanita muslimah untuk mempelajari ilmu menenun dan ilmu keperawatan (kedokteran). Penjelasan tentang dasar-dasar pendidikan Islam mendorongnya untuk menguasai sains dan teknologi. Semoga ini bermanfaat bagi Anda.

 

Check Also

Ghoorib.com | Puasa 1 Hari Sebelum Idul Adha: Manfaat, Tips, dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa 1 Hari Sebelum Idul Adha: Manfaat, Tips, dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Idul Adha adalah salah satu hari raya besar dalam agama Islam. Pada hari yang penuh …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *